Pages

Saturday, July 12, 2008

+..Ironinyalah..+

[terngiang ngiang filem tajuk SEPI...]

Sabtu aku kali ni sungguh sepi.


Sunyi
sekali. Bosan yang amat. Puas sudah aku belek HBO, dari Ocean 13 ke The Omen. Tukar lagi ke saluran lain untuk E News! Tah hapa hapa lagi sampai aku ke Food Channel. Lapar. Tapi aku tiada mood mahu makan makanan yang sebenar. Aku belek udang salai pemberian Wong Sibu. Rangup dan garing macam keropok. Tapi aku bosan, aku makan keropok lain pulak. Buat air white coffee segera dan ribena. Heh. Aku malas hari ini tapi aku juga bosan. Teringat nak masak stim ikan bawal hitam dan putih pemberian Wong. Tapi nak makan sorang? Haih patheticnya.


Entah kenapa, di saat kita paling perlukan seseorang untuk berbicara soal macam macam, seorang manusia pun tidak kedapatan, baik En. Abang, baik Q, baik Boe, baik zirafah atau sesiapa saja, termasuklah Dak Yati, Alynn, Sutun, Pozan.

Argh! Apa nak jadi dengan aku hari ini? Adakah ini juga satu ujian bagi aku menghadapi kesunyian dan kesepian? Aku diuji Allah untuk menghadapi ujian yang sangat sukar ini seorang diri. Kerana itu Allah menutup rezeki aku untuk berbicara dengan manusia yang rapat denganku. Aku faham En. Abang sibuk dengan urusan kerja dan lain lain hal yang tidak memungkinkan dia menjadi pendengar luahan rasaku. Aku tidak akan menyusahkan dia dengan hal hal remeh. Soal sepi ini, biarlah aku tanggung sendiri. Aku tidak akan menyusahkan dia hatta soal aku sakit sekalipun. Dia pun ada hal dia sendiri. Biarlah...


Ya Allah, ampunkan dosa dosaku...Aku sedar aku cuma perempuan yang serba lemah, hina dan penuh noda...ampunkan aku wahai Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.


Mesti ramai member akan merasa pelik kenapa pulak aku kena telefon Boe? Walhal dia merupakan sejarah silam aku. Aku masih tidak boleh melupakan lelaki itu. Dia berada di Kuching dari hari Khamis atas urusan kerja dan Rainforest World Music Festival di Santubong! Pelik dan janggal saja bunyinya tika dia berada di atas tanah dan udara yang sama dengan aku. Tapi dia kata, dia tidak akan berjumpa aku kerana terlalu "sibuk".

Hmm...sempat jugak mamat itu menghantar mms tattoo di belakang tengkuknya.
"Ala...tak dapat yang betul, tipu tipu pun jadilah.." Mesej Boe lagi.

Boe...Boe...dia memang cool macam tu. Walau macammana pedih hati aku padanya, kadang tercuit sedikit rasa rindu. Maaf. Aku sekadar berkata benar tentang hati aku pada lelaki yang pernah aku cintai. Dalam sangat, sampai pedih bila mengingatkan cinta aku padanya. Cinta yang tidak mungkin.

Biar aku serahkan saja soal jodoh ini bulat bulat pada Allah Taala. Mungkin, kalau aku diuji tidak punya jodoh di dunia sementara ini, mungkin ada jodohku diakhirat kelak. Aku hanya inginkan redhaNya saja. Kalau itu yang Allah mahu menguji aku dan akan redha padaku, aku redha, Ya Allah. Aku tidak putus asa dengan rahmatNya, malahan aku sentiasa berdoa, kerana aku terlalu rindu menjadi seorang isteri dan ibu yang solehah. Tidak mungkin orang seperti kamu di luar sana faham tentang hati kerdilku.


Tadi siang, si Kebal JT bunyikan loceng pintu rumah aku. Katanya dia mahu ke Damai Beach dengan member member MLNG dan ABF. Apa ke mimpi mamat tu beritahu aku benda benda ni semata mata? Aku nyaris nak ikut sebab kebosanan dan kesepian yang melampau. Nasib baik mamat tu terus pergi aje. Alhamdulillah, Allah selamatkan aku.


Masa lepas Asar nak tunggu Maghrib, aku belek tafsir Al An'am. Begitu indah ayat ayat Allah sampai menitis mata aku menghayati risalahNya. Alangkah kerdilnya aku ketika itu, begitu tidak bersyukur aku dengan apa yang ada. Sekadar sunyi dan sepi tanpa teman. Sekadar cinta seorang suami yang tidak pernah hadir...apa sangatlah dengan ujian kecil ini berbanding orang yang lebih teruk diuji? Malahan apa yang ada dalam hati kecilku ketika itu juga secara tidak langsung "ditegur" Allah semasa aku membaca tafisrnya...MasyaAllah. Terpana aku sendiri. Kenapa dengan ujian kecil begini aku harus kalah?
Aku petik ayat 151 Surah Al An'am yang menampar aku kiri dan kanan. Menyedarkan aku betapa lemahnya iman aku ketika itu...

Aku petik dari SINI

151 Katakanlah:` Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: Janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar `. Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).(QS. 6:151)

Al An'aam 151


قُلْ تَعَالَوْا أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلَّا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (151)


Di dalam permulaan ayat ini Allah swt. memerintahkan kepada Rasulullah Muhammad saw. agar mengatakan kepada kaum musyrikin yang menetapkan hukum menurut kehendak hawa nafsu bahwa ia akan membacakan wahyu yang akan diturunkan Allah kepadanya. Wahyu itu memuat beberapa ketentuan tentang sesuatu yang diharamkan kepada mereka. Ketentuan-ketentuan hukum itu datangnya dari Allah, maka ketentuan-ketentuan itulah yang harus ditaati, karena dia sendirilah yang berhak menentukan ketentuan hukum dengan perantara wahyu disampaikan oleh Rasul-Nya yang memang diutus untuk menyampaikan ketentuan-ketentuan hukum itu kepada sekalian manusia.


Ketentuan-ketentuan hukum yang disampaikan Rasul kepada kaum musyrikin itu berinti 10 ajaran pokok yang sangat penting yang menjadi inti pula dari agama Islam dan semua agama yang diturunkan Allah ke dunia. Lima buah ketentuan di antara ketentuan-ketentuan itu terdapat dalam ayat ini, empat buah di antaranya terdapat dalam ayat berikutnya, sedang sebuah ketentuan lagi terdapat dalam ayat berikutnya lagi.


Pada permulaan ayat ini Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya Muhammad saw. supaya mengatakan kepada kaum musyrikin, bahawa dia akan membacakan kepada mereka wahyu yang diturunkan oleh Allah kepadanya tentang apa yang diharamkan-Nya kepada mereka. Dia sendirilah yang mempunyai syariat yang berhak menentukan hukum dan aku adalah sebagai rasul-Nya untuk menyampaikannya. Apa yang dikatakan oleh Rasulullah kepada mereka itu yang terkandung dalam ayat 151, 152, dan 153 ini berintikan sepuluh pokok ajaran yang sangat penting dalam Islam dan semua agama yang diturunkan Tuhan ke dunia ini.

Sepuluh ajaran pokok itu para ulama tafsir menamakannya "Al-Washaya Al-Asyrah" (sepuluh perintah) yang mana dalam ayat 151 ini disebutkan lima di antaranya, dan lima lainnya disebutkan dalam dua ayat berikutnya (152 dan 153). Lima yang disebutkan pada ayat ini adalah:


(1) Jangan mempersekutukan Allah.

(2) Berbuat baik terhadap dua orang ibu bapak.

(3) Jangan membunuh anak karena takut kemiskinan.

(4) Jangan mendekati (berbuat) kejahatan secara lahir maupun secara tersembunyi.

(5) Jangan membunuh jiwa yang diharamkan membunuhnya oleh Tuhan.


Adapun larangan tidak boleh mempersekutukan Allah adalah pokok pertama yang paling mutlak, baik dengan perkataan atau iktikad, seperti mengatakan mempercayai bahwa Tuhan itu bersekutu maupun dengan perbuatan seperti mempersekutukannya dengan berhala-berhala atau sembahan-sembahan lainnya.


Pada ayat ini sebagaimana pada ayat-ayat lainnya di dalam Alquran setelah Allah memerintahkan manusia supaya bertauhid dan jangan mempersekutukan-Nya, maka pada urutan kedua Allah memerintahkan manusia supaya berbuat baik terhadap kedua orang tua. Ini semua cukup jelas menerangkan bagaimana pentingnya berbuat baik terhadap kedua orang tua, meskipun mereka salah atau menyuruh anaknya mempersekutukan Tuhan, namun si anak tetap harus berbuat baik terhadap mereka dalam dunia ini dan menolak suruhan atau ajakannya untuk mempersekutukan Tuhan itu dengan baik sebagai mana firman Allah:

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا


Artinya:


Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.
(Q.S Luqman :15)


Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Masud, dia menceritakan yang maksudnya sebagai berikut, "Saya bertanya kepada Rasulullah saw. tentang amal apa yang lebih afdal?"

Rasulullah saw. menjawab, "Salat tepat pada waktunya." "Apalagi sesudah itu?" Jawabnya, "Berbuat baik terhadap kedua orang tua." "Apalagi sesudah itu?" Jawabnya, "Berjihad di jalan Allah."


Yang dimaksud dengan berbuat baik terhadap kedua orang tua ialah menghormati keduanya, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan, penuh rasa cinta dan kasih sayang bukan karena takut karena penghormatan anak terhadap orang tuanya yang disebabkan takut akan merusak pendidikan anak dan mendorong mereka berbuat durhaka. Penghormatan tersebut adalah di samping kewajiban anak membelanjai ibu bapanya yang tidak mampu sesuai dengan kesanggupan anak itu. Di dalam ayat ini Allah melarang manusia membunuh anak mereka disebabkan kemiskinan yang menimpa mereka karena Tuhan akan memberi rezeki kepada mereka dan anak-anak mereka.
Firman Allah:

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا(31)
Artinya:
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan, Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.
(Q.S Al Isra': 31)


Larangan membunuh anak pada ayat ini ialah berbeda dengan larangan membunuh anak pada ayat lain dalam surat Al-Isra. Pada ayat ini larangan membunuh anak karena kemiskinan yang akan atau sedang menimpa. Sedangkan dalam surat Al-Isra larangan membunuh anak itu karena takut kemiskinan yang diperhitungkan akan menimpa.

Oleh karena itu pada ayat ini Allah menerangkan "Kami akan memberi rezeki kepadamu" yakni pada orang tua yang membelanjai anaknya, "dan kepada mereka" yakni para anak yang dibelanjai orang tua, sedang pada surat Al-Isra Allah menerangkan "Kami akan memberi rezeki kepada mereka" yakni anak-anak setelah mereka mampu berusaha kelak, "dan kepada kamu" yakni pada orang tua yang mungkin karena kemiskinannya akan dibelanjai oleh anaknya.

Pada ayat ini Allah melarang mendekati perbuatan-perbuatan keji apalagi mengerjakannya, baik berupa perbuatan seperti berzina, atau menuduh orang berzina, biar pun perbuatan itu dilakukan dengan terang-terangan atau dengan sembunyi.


Diriwayatkan dari Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini, pada masa jahiliah orang-orang tidak memandang jahat melakukan zina secara tersembunyi dan malahan mereka memandang jahat kalau dilakukan secara terang-terangan.

Maka dengan ayat ini Allah mengharamkan zina secara terang-terangan atau tersembunyi. Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan perbuatan yang nampak (terang) ialah semua perbuatan anggota tubuh, sedangkan yang tersembunyi adalah perbuatan hati, seperti takabur, iri hati dan sebagainya.
Pada ayat ini Allah melarang pula membunuh jiwa tanpa sebab yang benar menurut ajaran Tuhan. Rasulullah saw. bersabda

لايحل دم امرئ مسلم إلا بإحدى ثلاث: كفر بعد إسلام أو زنا بعد إحصان أو قتل نفس بغير نفس
Artinya:
Tidak boleh membunuh jiwa seorang muslim terkecuali disebabkan salah satu dari tiga perkara: yaitu karena murtad (muslim yang berbalik jadi kafir), zina muhsan (zina orang yang sudah pernah kawin) dan membunuh manusia tanpa sebab yang benar.


(H.R Abu Daud (hal 170 Juz 4)
Dan juga orang-orang kafir yang ada perjanjian damai dengan kaum muslimin tidak boleh dibunuh atau diganggu sesuai dengan sabda Rasulullah saw.:

لهم مالنا وعليهم ما علينا
Artinya:
Mereka mempunyai hak sebagaimana hak yang ada pada kami (kaum muslimin) dan mempunyai kewajiban sebagaimana kewajiban yang ada pada kami (kaum muslimin).
(H.R At Tirmizi)


Setelah diterangkan lima dari ajaran pokok yang sangat penting itu, maka Allah mengakhiri ayat ini dengan suatu penegasan yang maksudnya: Demikian itulah yang diperintahkan oleh Tuhan kepadamu supaya kamu memahami sasaran dan tujuan dan bukan seperti tindak-tanduk kamu yang menghalalkan dan mengharamkan sesuatu menurut hawa nafsu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sesungguhnya aku hanya perempuan biasa seperti kamu diluar sana. Aku masih bebas lepas dan terbuka kepada fitnah dunia. Aku lemah dan hina. Kadang aku cemburu dengan perempuan bersuami, dijaga, dibelai dan dicinta. Aku cemburu dengan komitmen seorang suami kepada isterinya. Aku cemburu betapa hati sang isteri dijaga dan ditatang bagi minyak yang penuh. Aku cemburu. Memang. Tapi siapalah aku ketika aku masih di bawah jagaan dan tanggungan kedua orangtuaku? Jika aku berdosa, tempiasnya terkena mereka berdua. Alangkah lemahnya aku.

Tika ini, aku tidak signifikan, sekadar sebuah perhentian bas biasa yang makin uzur dan usang. Sunyi tanpa laluan dan singgahan. Tika ini aku bak bayu yang bertiup lembut menyapa muka insan yang aku cinta, tidak berbekas malahan dilupakan yang aku pernah menjadi sapuan angin lembut. Sayu. Hati aku memang selalu rapuh begini. Mungkin ujian aku ketika ini, Allah berkehendakkan aku sunyi dan sepi. Allah mahu aku cari Dia dihati. Allah mahu aku jadikan Dia sebagai tempat mengadu, mencurah rindu dan kasih. Penuh harap dan cinta. Allah mahu aku kuat. Apalah daya dan kekuatanku ini tanpa Allah di hati?

[Ampuni aku wahai Tuhan. Sesungguhnya Engkaulah Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Engkaulah Tuhan yang Maha Mendengar lagi Maha Megetahui. Hanya Engkaulah Yang Maha Memahami isi hatiku yang paling kerdil, kecil sekali.]

4 comments:

Taichee~@! said...

Aku masih disini.
Sudah jam 1203 pagi.
Tadi aku tidak keruan berjalan merata dan melata.
Melayan perasaan dan hati yg rajuk dan gulana.
Gerhana hatiku melanda.
Terpana aku berhenti memerhati.
Indahnya duniaku yg sepi sekali.

Kerana hati nan sepi mendekatkan aku pada Ilahi...

Hanya Ya Rabbi. Dia yang Aku Cari...

Unknown said...

byk2 kan zikir..insyaAllah...DIA peneman hakiki..

La ila ha illa anta...subhanaka inni kuntu minaz-zolimin...

Taichee~@! said...

Syukran Jazillan wahai Adik yg aku sayang.

InsyaAllah zikir yang paling afdhal ialah bacaan Al-Quran. Selain zikir2 lain termasuklah istighfar banyak2 kali, kalau boleh nak capai 70 ribu kali istighfar...sukar tapi tak mustahil. Slow slow kayuh.

InsyaAllah, selagi ada kekuatan dengan izin Allah, selagi itulah kaknaz cuba nak buat.

Wallahua'lam bissawab

kebaya blur said...

salam chee...
aku faham apa yang ko rase...
sepi dan sangat sepi.......
Ya Allah, berilah kami kekuatan...amin

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails